Selasa, 23 Desember 2014

Bedah Lirik: Mengagumimu Dari Jauh by TULUS

Bedah Lirik

Beberapa waktu lalu saya sedang mendengarkan lagu-lagu di Youtube, dengan fitur autoplay nya lagu-lagu yang sudah direkomendasi oleh youtube akan secara otomatis diputar. Terkampret adalah saat tiba-tiba lagu dari om Tulus yang satu ini diputar. Awalnya ya seperti biasa, saya menikmati musik dan lirik yang dimainkan dan dilantunkan oleh om tulus, Tapi. . .kok liriknya begini amat ya? Kok pas banget. . .

Jadi, saya putuskan untuk mencari tau liriknya, cerita apa yang disampaikan lagu ini sebenarnya. Setelah ketemu saya hanya bisa berujar. . .Kampret.

Lewat post kali ini saya berusaha untuk membedah lirik lagu ini, tentang apa cerita atau maksud yang (mungkin) ingin Om Tulus sampaikan lewat lagu ini.

Lets get started.!!

Video Youtube (credit to uploader):

Mengagumimu Dari Jauh

by TULUS

First, mari kita lihat judulnya "Mengagumimu Dari Jauh", cukup jelas lah ya kemungkinan besar yang dimaksud adalah sosok "aku" yang mengagumi "kamu" tetapi hanya mengagumi dari Jauh. Tau lah ya yang dimaksud di sini. Tapi yang jadi pertanyaan adalah, seberapa kagum? seberapa jauh?? hmm.. lets find out.

Kisahmu harimu ku tau semuatanpa kau berujar aku selami

Di dua baris awal ini menceritakan tentang si aku yang udah-tau-banget tentang si kamu. Tau keseharian dari si kamu, walopun si kamu gak pernah cerita si aku pasti tau, pasti cari tau.
Err..semacam stalking gitu..mungkin.

Gerakmu guraumu kemasan raga
tanpa kau sadari aku pahami

Nah ini, si aku disinyalir selalu memperhatikan si kamu, tingkah polahnya, kebiasaannya, parasnya, lekuk tubuhnya dan semua hal tengtang si kamu itu sudah menjadi pengetahuan umum bagi si aku.

Ya namanya juga kagum ama seseorang, pasti tiap ada orang yang kita kagumi itu pasti perhatian kita tertuju pada orang tersebut. Tiap geraknya, tiap kata, tiap-tiap bagian dari dirinya menjadi hiburan yang amat menyenangkan untuk mata kita. Hiburan yang dapat menjalar liar dari mata sampai turun ke hati. yes?

Cinta memang mungkin inilah cinta
apapun lagumu aku jiwai

Dari mata turun ke hati..apakah ini cinta? ya, mungkin itu yang ditanyakan si aku kepada dirinya sendiri. And yeah, love happend dude.
Yang saya masih bingung itu baris "apapun lagumu aku jiwai" apakah ini benar-benar (literaly) lagu atau ada maksud lain yang dipersamakan ya?? hmm..
Anggap saja lagu, dan berarti si kamu adalah penyanyi..artis? Idola??

Cinta memang mungkin inilah cinta
tanpa ku miliki rindu terasa

Yeah, lo kangen ama seseorang, kenapa? Jelas karena Cinta..any other explanation??
Tapi, di sini konteks kangennya agak berbeda, agak kampret. Ini Kangen ke seseorang yang gak kita miliki, kangen ke orang yang kita gak bisa bilang "hey, i miss you." ke orang tersebut. Terus gimana? Ya udah..simpen kangen itu, pendam dalam-dalam dalam hati yang terdalam. Kampret kan. . .

Bukan tak percaya diri
karna aku tau diri

Semakin ngenes saudara-saudara. Di sini kita tau bagaimana si aku memposisikan diri terhadap si kamu. Bukan karena gak ganteng. bukan karena gak kaya, bukan karena gak pintar, melainkan si aku sadar kalo dirinya hanyalah gumpalan upil yang mengering di bawah meja. "Da aku mah apalah atuh mau suka ama si kamu, aku mah cuma orang biasa" ujar si aku.

Biarkanku memelukmu tanpa memelukmu
mengagumimu dari jauh

Derita orang yang jatuh cinta sama orang yang mereka anggap lebih tinggi stratanya, atau kalo bahasa jawanya "out of my league" itu ya hanya bisa mengagumi dari jauh. Dan rasanya ketika lo lagi gesrek maksimal, lagi kangen-kangennya dan lo pengen banget memeluk dia, sang idola, lo hanya bisa mimpi. Ya, karena hanya lewat mimpi kita bisa bertemu dengannya, satu kasta.

Aku menjagamu tanpa menjagamu
menyayangimu dari jauh

Melihatnya dari jauh, saat kita bisa melihatnya semua begitu menyenangkan. Tapi gimana kalau kita tidak bisa melihatnya? tidak tau kabarnya? apakah dia baik-baik saja?
Ya, kita khawatir..tapi apa daya, apa yang bisa kita lakukan? kita tidak bisa ada di sampingnya untuk menjaganya. Tidak bisa. Hanya bisa berdoa agar dia selalu sehat, selalu diberi perlindungan oleh-Nya. :)

Yap, thats it. Bedah lirik "Mengagumimu Dari Jauh" by TULUS, ala gw. Ngenes bin kampret ya ternyata. Gimana menurut kalian??

Oh iya, tulisan di atas murni pemikiran saya sendiri ya. Mungkin bisa beda dengan apa yang sebenarnya dimaksud Om Tulus. Maaf atas kekurangan dan kesalahan perkataan di post ini.
Hope you all like it.

Sabtu, 15 November 2014

Hobby, Yours and Mine

Udah lama pengen nulis tentang Hobby. keinget gara-gara suruh ngisi form minat dan bakat.  hmm..
Yang akal gue bahas di sini adalah tentang gimana biasanya orang lain mandang hobby kita, dan gimana biasanya hobby kita dibanding hobby orang lain.

First thing first, What is Hobby?
Hobby atau Hobi (dalam bahasa Indonesia) berarti "kesenangan istimewa pd waktu senggang, bukan pekerjaan utama", itu menurut KBBI. Kalau menurut gue pribadi Hobi (oke, gw pake Hobi aja yak, biar Indonesia banget gitu, ehe~) itu Bro, kalo lo beruntung banget, "Hobi banget lo Bro, bisa dapet Row 1.!!"..err..oke, itu Hoki. Maap.
Menurut gue, Hobi itu kegiatan yang sering banget lo lakuin dan lo suka banget sampe lama kelamaan kegiatan itu mendefinisikan diri lo, dan bahkan menjadi image lo.

Contoh aja Lo suka banget traveling, lo sering pergi-pergi ke tempat wisata, mana aja dan lo menikmati itu semua. Lo share ke temen-temen lo betapa asiknya liat sunrise di puncak gunung, lo cerita dengan menggebu-gebu gimana romantisnya sunset di pantai. Mungkin sekali-dua kali masih disebut wisata, tapi setelah berkali-kali lo berangkat traveling orang-orang bakal mulai panggil lo dengan embel-embel Traveler. Itulah ketika kegiatan traveling itu menjadi definisi diri lo.

Si A? | Si A yang mana? | Si A yang suka Traveling itu lho | Oh iya, tau gue..

Yeah, something like that.


Punya Hobi, berarti harus siap buat dikomentarin. Sering ada kan kejadian orang nganggap remeh hobi orang lain, seakan-akan kegiatan orang lain (Hobi) gak guna.
Contoh:

"Buat apa sih Beli-beli maenan kayak gini, udah mahal cuma dipajang doang." Seseorang kepada Gunpla Builder.

"Ngapain sih lo Idoling-Idoling segala, mending lo cari pacar gih sana." Seseorang kepada fans Idol group.

"Jalan-jalan mulu lo, buang-buang waktu aja." Seseorang kepada traveler.

"WOI TEMBOK JANGAN DICORET-CORET.!!" Seseorang kepada Bomber.

Kalimat-kalimat di atas biasanya akan berlanjut menjadi adu argumen yang panjang dan sengit, kecuali bagi sang Bomber, biasanya sih lari. ehehe~

Hobi itu hanya bisa dinikmati oleh orang yang mencintainya, jadi kalimat-kalimat di atas dan sejenisnya sangat bisa terjadi. Jelas karena orang-orang tersebut tidak tau enaknya, indahnya, asiknya Hobi lo. Mereka gak tau enaknya Gudeg asli Jogja, ga tau indahnya pemandangan dari atas gunung Semeru, ga tau asiknya ngerakit Gundam Plastic, ga tau bahagianya diwaro sang idola..They just simply don't know.
Jadi ya maklumi saja.

Hobi juga BUKAN sesuatu untuk dibanding-bandingkan, IMO. Menurut gue mbandingin hobi lo dengan hobi orang lain itu kurang kerjaan. Tapi kadang emang terjadi sih, paling sering sih dibanding-bandingin dari sisi biaya.
Contoh:

"Ngapain sih lo ngabisin seratus ribu buat liatin paha doang? Mending buat nonton film 4D." Kata orang yang Hobi nonton film ke orang yang hobi idoling.

"Ngapain sih lo beli mouse mahal-mahal, mending lo tabung terus ngikut gue ke Bali bulan depan." Kata orang yg hobi traveling ke orang yang hobi gaming.

"Ngapain lo makan itu? udah mahal, dikit lagi. Mending mah gue makan di warteg, trus duitnya gue beliin sepatu futsal." Kata orang yang hobi Futsal ke orang yang hobi kuliner.

Dan lagi-lagi kalimat di atas akan berlanjut dengan adu argumen.

Jadi inget beberapa waktu lalu, gue dan teman-teman seperhobian ngobrol-ngobrol, betapa mahalnya hobi yang kita geluti ini. Tiap kegiatan harus keluar uang, yang ga sedikit (untuk ukuran kantong gue sih). Terus kemudian kita mikir, apa hobi yang lain juga mahal kayak gini? Dan setelah berdiskusi, sebagian besar hobi emang butuhin budget yang gak dikit, dengan catatan kalau seseorang itu emang mau sungguh-sungguh ama hobi itu. Sebut aja Traveling, butuh uang untuk transport, nginep, oleh-oleh, buat pasport, dll. Gaming, butuh console dan perlengkapan khusus gaming yang harganya pasti diatas perlengkapan normal. Kolektor, butuh budget yang gak main-main buat dapetin barang-barang yang rare.

Nah, jadi kesimpulannya adalah cuma kita (atau yang berhobi sama) yang bisa menikmati hobi kita, dan hanya mereka yang bisa menikmati hobi mereka. Jangan anggap Hobi orang lain lebih rendah dari hobi yang kita miliki karena indahnya sekelebat senyuman sang idola sepadan dengan momen ketika matahari mulai terlihat di cakrawala, kenyangnya makan seporsi Coto Makassar sepadan dengan berhasil namatin game tanpa liat walktrough, berhasil ngerakit Gundam sampe selesai sepadan dengan berhasil nerbitin Novel tulisan lo sendiri. Lebih baik kita saling mendukung, karena dari hobi tersebut seseorang dapat menemukan dan mengembangkan talenta yang akan berguna di kemudian hari. Terus, gimana kalo ada orang yang ngremehin hobi kita? Yaaa, suruh aja mereka coba sendiri, biar mereka mencicip gimana enaknya hobi mu. :D