Rabu, 04 Maret 2015

Bukan

Bunga mawar merah terletak di depan kamar ku. Entah sudah bunga mawar merah keberapa. Indah, tapi selalu sama, berakhir di tong sampah. Dari jengkel sampai bosan, aku pungut bunga mawar merah itu dan membuangnya ke tong sampah.

Bukan aku tidak suka bunga mawar, hanya aku tidak suka akan maksud kedatangannya. Bunga mawar itu ia kirimkan tiap hari. Datang beserta dengan surat-surat ucapan yang tak perlu lagi aku baca isinya. Dari jengkel sampai bosan, aku melihat kata-kata yang sama. lelah sudah tangan ini merobek kertas yang menjengkelkan itu.

Apakah dia tak sadar? Bukan mawar merah ini yang aku mau, bukan semua kata-kata manis yang memuakkan itu juga. Bahkan semua digit yang dia kirimkan ke rekeingku itu, aku tidak membutuhkannya.

Aku sudah putus asa, menunggu dia sadar bahwa anaknya tak butuh itu semua,dia hanya butuh pengertiannya, hanya butuh kerendahan hatinya untuk datang, menemuinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar