Kudengar sebuah pertemuan itu menyenangkan, tapi apakah
benar?
Ku dengar sebuah perkenalan adalah sebuah anugerah, tapi
apakah benar?
Mungkin benar, tapi tidak untuk kita..
Perkenalan antara dirimu dan diriku, itu hal yang mereka
sebut tabu.
Rasa Cinta yang tumbuh dan mengakar di hati kita, itu hal
yang mereka sebut kemustahilan.
Di tempat bernama Bumi itu kita bertemu, dengan pedang suci
di tangan mu dan sabit kematian di
tangan ku.
Tapi bagaimana mungkin pedang itu tidak menembus jantungku
dan sabit ini tidak mengoyak sayap putih mu?
Apakah rasa itu penyebabnya? Ya, rasa yang mereka sebut Cinta.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Mereka bilang Cinta itu Gila, ya itu benar.
Cinta yang membuat kita gila.!!
Hanya kegilaan Cinta yang membuat mu melawan terangmu dan yang
membuatku melawan gelapku.
Ya, hanya kegilaan Cinta yang membuat kita mau menjadikan
alam semesta musuh kita.
Hei, Malaikat pembawa Cinta ku, pertemuan kita hanya
sementara. Aku yakin kau juga tau itu.
Bumi ini bukan tempat kita untuk memadu kasih. Adakah tempat
untuk kita memadu kasih?
Seandainya ada abu-abu di dunia kita, tempat hitamku dan terangmu
bersatu, tempat putihmu dan gelapku bersatu.
Tapi itu tidak ada sayang, itulah aturan Cinta kita. Cinta kita yang terlarang.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Kita harus berpisah, itu sudah pasti hai pembawa Cintaku.
Kau dengan kepakan sayap putihmu harus kembali ke langit
yang ke-7.
Dan aku dengan sayap hitamku harus menghilang dalam neraka
terdalam.
Tapi, apakah kau tau Sayang? Jarak yang terbentang ini, jarak
yang mereka sebut tidak terbatas, tidak akan mengurangi rasa yang semakin besar
di hatiku, Sayang. Ku yakin hatimu juga begitu.
Satu hal yang pasti wahai Malaikat Cintaku, perpisahan
sebenarnya adalah ketika kita bertemu untuk kedua kalinya..
Ya, di tempat bernama Bumi, tempat kita pertama bertemu.
Tempat di mana aku membinasakan mereka dan di mana dirimu
mengangkat mereka.
Ya, di pertempuran terakhir itulah kita jumpa perpisahan
kita.
Wahai Cinta..Satu yang ku mohon darimu..
Berjanjilah, jangan kau pergi berpaling, tapi jadilah satu-satunya malaikat yang
memusnahkanku bila saat itu tiba.
Hm.. sebenernya suka sama gaya puitis dan tokohnya. Tapi kayanya belum memenuhi minimal 1500 kata deh.. :) terus kalau yang dimaksud surat cinta, harusnya 'letter', bukan 'latter'.
BalasHapusJadi pengen baca versi love story-nya, bukan cuma letter-nya aja. hehe..