Minggu, 20 Januari 2013

MISSION


            
Mission

            Teeeet..Teeeet..Teeeeeeet..Bel istrirahat pertama berbunyi tepat pukul 09.00 pagi. Suasana kelas yang tadinya sepi berubah ramai seketika. Murid-murid berhamburan keluar kelas untuk memanfaatkan waktu istirahatnya. Tak terkecuali seorang anak laki-laki berambut sedikit acak-acakan, bermuka ngantuk, dan berperawakan tidak terlalu tinggi. Ia bernama Aska.  Sebelum keluar kelas Aska memasang earphone di kedua telinganya dan mencari lagu favoritnya di dalam HPnya. Tap, ia memilih lagu dari YUI-Green A.live. kemudian ia mengambil roti dari dalam tasnya, beranjak dan keluar. Tempat yang ia tuju saat istirahat berbeda dengan siswa-siswi lainnya, bukan ke kantin, bukan ke perpustakaan atau bukan juga duduk-duduk di depan kelas. Melainkan ia berjalan menuju tempat duduk yang melingkar bawah pohon rindang di pojok sekolah. Tidak ada seorangpun di sana, bukan sebuah tempat favorit  karena tempatnya terlalu jauh dari kantin. 
            Aska duduk di bawah pohon itu, membuka roti dan memakannya. Terkadang ia menyanyikan lagu yang ia dengarkan melalui earphonenya.
            “hei..hei..bolehkah aku duduk di sini?”
            Seorang anak perempuan tiba-tiba muncul di depan Aska yang sedang asik menikmati musik sambil memejamkan mata dan bergumam menyanyikan lagu yang ddidengarnya.
            “HA.! Ah..umm..maaf..hehe..boleh duduk aja.” Jawab Aska sekenanya.
            Aska masih memperhatikan anak perempuan itu. Ia berrambut lurus panjang, cukup tinggi untuk ukuran wanita, dan menurut Aska ia manis dan bersahaja. Tapi disamping itu ada yang aneh. Ia seragam yang ia kenakan agak berbeda. Itu seragam sekolah ini, tapi ada yang berbeda. Seragam baru mungkin. Sepertinya juga ia anak pindahan, karena Aska tidak pernah melihatnya sebelumnya.
            “Hei..” anak Perempuan itu menyodorkan tangannya ke arah Aska.
            “Aku Greta.” Kata anak perempuan itu ketika Aska menjabat tangannya.
            “Aku Aska.” Balas Aska singkat, masih bingung dengan keberadaan Greta yang kini duduk di dekatnya.
             “Sedang apa disini?” Tanya Greta terlihat hendak memulai percakapan.
            “Sedang istirahat. Aku sudah biasa duduk di sini kalau istirahat.”
            “Kenapa di sini?”
            “Karena aku suka di sini, sepi, gak ada yang ganggu.”
            “Bukannya berkumpul atau makan bareng teman-teman lebih asik?” Tanya Greta lagi.
            “Aku..aku..tidak suka ramai..” Jawab Aska sambil memalingkan mukanya.
            “Ah..aku tau!! Kamu gak punya teman kan? Hahaha..”
            “Berisik.!! Aku punya.!!” Jawab Aska sedikit emosi.
            “Hahaha, Oke..oke aku percaya kamu punya.” Kata Greta sambil tersenyum menenangkan  Aska.
            “Kamu ngapain di sini?” Tanya Aska, masih ada sedikit nada emosi.
            “Emm..Aku..Aku mau bertemu seseorang di sini, aku udah janji mau bertemu seseorang di sini.”
            “Oh, gitu..” Aska menanggapi. Setelah itu Aska memasang kembali earphonenya, menyandarkan diri di kursi dan menengadahkan kepalanya kembali menikmati musik.
            “Aska..Aska! boleh tanya gak?” Tanya Greta sambil menarik satu earphone Aska karena Aska tidak mendengarnya.
            “Ugh, kalau mau tanya tinggal tanya kan.” Jawab Aska agak kesal.
            “Kalau menurut kamu, hidup itu apa?” Pertanyaan yang aneh menurut Aska.
            “Ha? Hidup?”
            “iya Hidup”
            “Hidup ya hidup..Seseorang lahir, tumbuh besar, kerja, tua dan akhirnya mati.”
            “Hahaha, gitu ya? Kalau besok kamu tahu kamu bakal mati..apa yang akan kamu lakukan untuk hidup sebelum kamu mati besok?
            “Hee? Pertanyaan mu aneh.”
            “Jawab aja..”
            “Apa ya? Mungkin berkumpul sama keluarga, minta maaf sama orang-orang, biar masuk surga.” Jawab Aska asal.
            “Oh gitu ya.” Greta menanggapi dan tersenyum.
            “Kok senyum? Jawaban ku aneh ya..hahaha”
            “Gak kok..tapi menurutku hidup itu adalah sebuah misi.”
            “Ha? Misi?”
            “Ya, misi..aku percaya bahwa manusia ada di dunia ada alasannya, ia tidak lahir untuk sekedar lahir, tumbuh, kerja, tua dan mati. Tapi dalam pasti ada yang harus ia lakukan dalam hidupnya, sebuah misi yang hanya dia yang bisa melakukannya. Lihat saja, di sekitar manusia yang lahir pasti ada manusia lain, ada hewan, ada tumbuhan atau bisa kita sebut alam. Seseorang yang benar-benar hidup adalah orang yang menemukan misinya di antara itu semua dan menyelesaikannya..itu menurutku.” Greta menjelaskan sambil membuat tanda X di tanah, di dekat ia duduk, dengan ranting pohon yang terjatuh disekitar situ. Aska juga melihat kosong ke tanah yang dicoret-coret oleh Greta selama mendengarkan penjelasan Greta.  
            “Contohnya?”
            “Umm, contohnya pohon ini..mungkin saja seseorang menyadari bahwa salah satu misi hidupnya adalah untuk menanam pohon ini agar sekolah ini lebih rindang.”
            “Simpel amat berarti hidupnya?”
            “Kan salah satu. Contoh lain, seseorang yang misi hidupnya untuk berguna bagi orang lain dan ia memilih menjadi guru untuk menyelesaikan misi itu.”
            “Hmm..gitu ya..”

            Teeeet Teeeet.. Bel masuk berbunyi. Pertanda istirahat pertama telah berakhir.
            “Hmmh, udahan yuk, kita harus masuk kelas, kamu kelas mana?”
            “Emm iya, kamu duluan aja aku mau di sini dulu, orang yang aku tunggu belum datang. Aku anak kelas 2-B.”
             “Oh, ya udah..ak masuk duluan.” Kata Aska yang setelah itu berjalan menuju kelasnya.
---------------
            Pelajaran selanjutnya adalah pelajaran Biologi oleh Pak Aldo. Pelajaran berjalan seperti biasa. Pak Aldo menerangkan tentang materi biologi dan selanjutnya Pak Aldo berbicara tentang gerakan penghijauan selama 15 menityang menjadi ciri khas pelajarannya. Maklum saja Pak Aldo merupakan orang yang aktif dalam gerakan penghijauan. Dan Aska hanya memperhatikan selama 15 menit terakhir itu, entah mengapa Aska tertarik dengan dunia itu.
---------------
            Teeeet..Teeeet..Teeeeeeet..Bel istrirahat pertama berbunyi tepat pukul 11.00 siang. Menandakan istirahat ke-2 dimulai. Seperti biasa dengan earphonenya Aska menuju ke tempat duduk melingkar di bawah pohon. Nampaknya kali ini Greta tidak muncul. Mungkin dia sudah ketemu dengan orang yang ia tunggu tadi.
            Tidak lama kemudian datanglah seseorang, ia adalah pak Aldo. Pak Aldo datang membawa skop. Mau apa Pak Aldo? Tanya Aska dalam Hati.
            “Eh, Aska..sedang apa?” tanya pak Aldo
            “Sedang Istirahat lah Pak, Bapak sendiri?” Jawab Aska sekenanya.
            “Oh..Aku lagi cari sesuatu..Aska, bisa minggir sebentar?”
            “Ah..bisa Pak.” Aska bergeser, sekarang ia duduk di temapat Greta duduk tadi. Dan melihat Pak Aldo mulai menggali dengan skopnya di sekitar Aska duduk tadi.
            “Aska..Menurut kamu Hidup itu apa?” Tanya Pak Aldo tiba-tiba.
            “Ha? Hidup? Perasaan hari ini banyak yg tanya tentang hidup..”
            “Hahaha, kebetulan sekali ya..terus apa jawabanmu?”
            “Menurut saya sih Hidup ya hidup..Seseorang lahir, tumbuh besar, kerja, tua dan akhirnya mati, tapi orang yang ngobrol sama saya bilang kalau hidup itu adalah Misi”
            “Ha..Misi?” Pak Aldo tiba2 berhenti menggali dan memandang Aska.
            Lalu Aska mengulangi lagi kata-kata Greta dan menjelaskannya kepada Pak Aldo. Pak Aldo terlihat kaget, heran, atau takjub, Aska mencoba menerka ekspresi Pak Aldo.
            “Kenapa Pak? Kok kayak kaget gitu? Gak nyangka ya saya bisa ngomong gitu? Hahaha..”
            “Enggak, dulu teman saya juga pernah ada yang berbicara seperti itu..” kata Pak Aldo.
            “Oooh..berarti banyak ya yg berpandangan sama tentang hidup.”
            “Ya, Teman saya itu dulu sekolah di sini, sekelas dengan saya. Dia bilang kalau misi hidupnya akan membuat Dunia ini Hijau kembali. Dan ia mulai dari sekolah ini. Dulu sekolah ini gersang lho, tapi gara2 teman ku yang ketua klub Biologi itu usul ke kepala sekolah untuk melakukan gerakan menanam pohon, sekolah ini bisa rindang seperti sekarang. Katanya, mulai dari sekolah ini, dan selanjutnya ke seluruh Dunia. Misi yang luar biasa menurutku.”
            “Oooh..ya.ya..bener juga kata Greta..” kata Aska pelan.
            “Siapa? Greta?”
            “iya Greta, tadi siswi yang ngobrol sama saya Pak. Sepertinya dia anak baru. Soalnya dia pake seragam model Baru.” Jelas Aska.
            “Nama temanku yg aku ceritakan tadi juga Greta namanya, kebetulan sekali ya..” kata Pak Aldo, tapi tersimpan penasaran di mukanya.
            “Wah kebetulan banget ya..tadi anaknya di sini, katanya nunggu orang Pak. Tuh tadi dia coret2 tanah di situ.”
            “Ah.!! Aska bisa minggir lagi?!” Kata Pak Aldo semangat, seperti teringat sesuatu.
            “Ya Pak.,.”
            Kemudian Pak Aldo menggali di tanda X yang tadi ditinggalkan Greta, dan tidak lama kemudian..Duk.. Skop membentur sesuatu. Ternya ta sebuah kotak Plastik. Dengan tidak sabar Pak Aldo mengambil dan membukanya. Dan isinya adalah sebuah buku catatan bersampul cokelat. Di depannya bernama Aldo.
            “Itu buku bapak?”
            “iya, ini buku ku yang dipinjam oleh Greta. Katanya akan mengembalikan Catatanku ini setelah pohon yang kami tanam ini sudah besar. 15 tahun katanya..dan itu tepat hari ini. Tapi sayang, Greta sudah lebih dulu dipanggil Yang Kuasa.”
            “Greta..Aku akan melanjutkan Misimu..aku sudah menanam banyak Pohon di luar sana.” Pak Dodi mengakhiri dengan melihat ke pohon rindang yang dulu ditanamnya bersama.
            Kemudian Pak Dodi membuka Buku itu. Kemudian tersenyum kepada Aska.
            “Buat kamu.” Pak Dodi memberikan Buku itu ke Aska. Kemudian pergi.
            Aska menerimanya dengan diam. Bingung apa yang sebenarnya terjadi.   Aska pun membuka buku itu. Membolak-balik halamannya dan kemudian ia menemukan sebuah kalimat:
“Hidup itu Misi. Aku sudah berusaha menyelesaikan Misiku. Bagaimana dengan Misimu?
Greta
            Di Bawahnya ada sebuah foto, laki-laki dan perempuan, memakai seragam sekolah ini. Yang satu Pak Aldo, Aska yakin itu. Dan di sebelahnya. . . Hati Aska langsung mencelos begitu sadar yang di foto tersebut adalah Greta..ya, Greta yang ngobrol dengannya tadi. Dan sejak malam itu Aska merubah pandangannya tentang arti Hidup. Yang harus dilakukannya sekarang adalah mencari jalan ke Misi hidupnya dan menyelesaikannya.
           
             
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar